Serba-Istimewa karena Lion Air

lionair-agen.blogspot.com > berita > Serba-Istimewa karena Lion Air

Serba-Istimewa karena Lion Air - Bayangan masuk ke istana presiden hampir selalu sulit. Tidak begitu di Palais de l'Elysee, Istana Presiden Prancis.

DARI luar tampak angker. Pagar kokoh setinggi 3 meter mengelilingi. Pos-pos jaga ada di setiap jarak 10 meter. Tentara elite berseragam lengkap siap 24 jam. Puluhan bus parkir di jalanan berisi ratusan tentara siap bergerak dalam hitungan detik.

Suasana itu rutin, standar di Palais de l'Elysee. Istana Presiden Prancis, yang populer dengan sebutan Istana Elysee. Terletak di jantung Kota Paris. Di depan jalan lebar yang menghubungkan Place de la Concorde dan Arc de Triomphe, gapura di Champs Elysees. Alamat resminya di 55 Rue du Faubourg Saint-Honore 75008 Paris.

pesawat [ lion air ]

Senin (18/3) pukul 10.15 (17.15 Wita), direksi Lion Air dan 21 wartawan dari Indonesia menumpang bus khusus ke istana itu dari Hotel Sofitel. Hanya lima menit sudah tiba di depan gerbang Istana Elysee.

Sebelumnya, wartawan tidak diberi tahu perihal acara di istana yang mulai dibangun 1718 ini. Padahal lakonnya sangat penting: penandatanganan pembelian 234 unit pesawat Airbus tipe A320neo dan A321neo oleh Lion Air, sekaligus rekor pembelian terbesar pesawat dalam sejarah dunia. Airbus, pihak yang mengundang, malah menyebut acara akan dilaksanakan di Toulouse, markas pabrik burung besi milik gabungan Jerman, Prancis, Inggris, Spanyol, dan Italia itu.

Saya sebenarnya diberi tahu empat hari sebelumnya tapi diminta merahasiakan. Saya sudah bersiap. Direksi Lion, wartawan, dan beberapa petinggi Airbus, berbaur dalam satu bus. Tiba di pintu gerbang Istana Elysee, rombongan dibagi dua. Wartawan melewati pintu sisi kiri, direksi Lion dan Airbus melewati pintu kanan.

Sambil antre di pintu, satu persatu foto bersama dengan tentara yang berjaga-jaga di pos masuk. Dia dalam sigap sempurna. Tidak senyum, tapi juga tak menolak difoto bersama.

Tak lama mobil yang ditumpangi CEO Lion Air Rusdi Kirana dan CEO Airbus Fabrice Bregier tiba di pintu gerbang. Tak melewati pemeriksaan. Langsung masuk ke dalam istana.

Saat sedang antre bersama wartawan lainnya, saya dan Makhfud Sappe, CEO Lionmag, dipanggil Guillaume Mille, Sales Contract Director Airbus yang berbasis di Dubai. Dia tergesa-gesa. Saya dan Makhfud diajak melewati pintu masuk yang dilewati direksi Airbus dan direksi Lion Air.

Seorang petugas memberi sebuah kartu bertuliskan: Presidence de la Republique La personne porteuse de ce carton ets autorisee a assiter a cette ceremonie (Presiden Republik Prancis mengundang Anda pada acara ini). Kartu itu ditunjukkan kepada petugas, dia memeriksa paspor, dan masuk ke halaman istana.

Satu orang petugas berbadan kekar dibalut jas hitam berjaga di pintu utama Istana. Satu di depan pintu ruang “transit”, beberapa di ruang utama tempat acara. Untuk melewati semua itu, cukup menunjukkan kartu tadi. Simpel dan lancar.

Di ruang utama disediakan seratusan kursi. Sudah ada nama di masing-masing kursi. Saya mendapat tempat duduk di bagian jajaran direksi Lion Air dan Airbus. Para petinggi Airbus, para menteri, pejabat tinggi Prancis, serta Dubes Indonesia untuk Prancis, Monaco, dan Andorra Rezlan Ishar Janie di jejeran kursi lainnya.

Tiga kursi di atas panggung disediakan untuk Rusdi Kirana, Fabrice Bregier, dan Francois Hollande, Presiden Prancis.

Di tengah panggung disediakan meja dan dua kursi di belakangnya. Di atas meja diletakkan miniatur A320 berlogo Lion Air. Sudah tertata rapi dokumen berbentuk piagam bertuliskan logo Airbus dan Lion Air. Sebuah podium sederhana di sisi kanan panggung. Bendera Merah-Putih, Uni Eropa, dan bendera Prancis berkibar berdampingan di latar belakang panggung. Tak ada hiasan lain panggung yang berlatar tirai merah. Karpet tebal dominan merah di seluruh ruangan. Langit-langit antik, bertaburan lampu kristal peninggalan abad pertengahan.

Dinding di ruangan itu dihiasi lukisan abad ke-17. Dibuat oleh Manufakture des Gobelins, pembuat lukisan pesanan khusus istana Kerajaan Prancis pada abad 17.

Rupanya itu ruang utama pertemuan di Istana Elysee. Lapang dan lebar. Masuk istana “bersua” dengan penjaga di “front office”. Tamu khusus diarahkan ke kanan, melewati ruangan transit yang lapang, megah, dan dihiasi jam dan lukisan antik. Lalu masuk ke ruang utama yang punya koridor di sisi kiri dan kanan ke ruang kerja Presiden Prancis.

Sambil menunggu acara, kami berfoto ria. Di semua tempat dibolehkan. Naik di panggung boleh. Memotret dokumen yang ditandatangani Rusdi dan Fabrice, oke saja. Leluasa mondar-mandir di sela-sela tempat duduk Rusdi, Fabrice dan Hollande. Foto di podium pun tak dilarang.

Kesempatan itu tak kami sia-siakan. Direksi Lion dan Airbus girang foto bersama. Gantian. Dengan berbagai posisi, tempat, dan latar belakang.

Menjelang acara dimulai, ratusan wartawan dipersilakan masuk. Fotografer dan kamerawan disediakan panggung di belakang, berhadapan dengan panggung utama. Wartawan disediakan tempat duduk, lengkap dengan fasilitas penerjemah. Tempat para wartawan dengan tamu resmi “dipagari” tali pembatas. Petugas mencegah melewati pembatas itu.

Lima menit sebelum acara dimulai, CEO Airbus Fabrice Bregier sudah di posisinya. Dia duduk berbelahan dengan Rusdi di atas panggung. Presiden Hollande tiba semenit sebelum acara. Kepala Negara bernama lengkap Francois Gerard Georges Nicoles Hollande itu langsung berjabat tangan dan merangkul Rusdi. Dia duduk diapit Rusdi dan Fabrice.

Tidak ada protokol acara. Tak ada pembawa acara laiknya di acara-acara kelurahan hingga kepresidenan di Indonesia. Saat Hollande duduk, Fabrice langsung ke podium. Dia pidato lima menit. Lalu Rusdi. Juga lima menit.

Setelah itu, Rusdi dan Fabrice ke meja tempat penandatanganan. Disaksikan Presiden Hollande. Juga para eksekutif Airbus. Sambil tandatangan, fotografer dan kamerawan bisa teriak meminta posisi yang bagus. Rusdi, Fabrice, dan Presiden Hollande mengikutinya. Setelah jabat tangan dan berangkulan, plus tepuk tangan, panggung dikosongkan. Rusdi dan Fabrice bergabung di kursi depan panggung, Hollande ke podium. Tak ada pembawa acara yang mempersilakan. Tampil dengan kemeja putih dasi hitam dibalut jas dan celana hitam, Hollande pidato 10 menit.

Setelah tepuk tangan, acara resmi selesai. Hollande, Rusdi dan Fabrice melakukan pertemuan khusus lima menit. Wartawan dipersilakan ke ruang pers. Undangan dijamu aneka minuman dan makanan ringan. Ada cocktail party.

Direksi Lion Air, Airbus, Dubes Rezlan dan para pejabat tinggi Prancis berbaur. Bersalaman, berangkulan, leluasa bercengkerama. Seperti sahabat akrab. Saling melayani, foto bersama, bercanda ria. Tak lama, tiba-tiba Presiden Hollande muncul. Ikut berbaur bersama.

Dengan ramah Hollande langsung menghampiri Rusdi. Keduanya berangkulan. Rusdi memperkenalkan istri dan anaknya. Juga semua direksi Lion Air. Hollande menyapa ramah satu per satu dan berjabat tangan hangat. Dengan senyum dia mempersilakan menikmati jamuan khusus di istana resmi Presiden Prancis itu.

Tak hanya itu. Presiden Hollande bersedia foto bersama direksi Lion. Saya tak menyia-nyiakan peluang itu. Memotret dan juga meminta ikut dipotret. Para petinggi Airbus tak mau ketinggalan. “Saya baru kali ini masuk Istana Elysee. Apalagi foto bareng presiden,” aku Guillaume Melle, bos Airbus di Dubai.

Mulanya saya tidak melihat sesi foto informal itu. Saya sedang menikmati lukisan di dinding bersama istri dan anak Rusdi. Tiba-tiba Ny. Kirana berujar, “Pak Hendro, ayo foto dengan Presiden.”

Saya setengah berlari menghampiri jajaran direksi Lion. Saya memotret dengan cepat, lalu menyerahkan iPad mini ke Makhfud Sappe. Tapi dia sedang sibuk memotret dengan tiga kamera. Seorang gadis fotografer istana berinisiatif mengambil iPad saya. Klik, klik. Dua foto dia hasilkan dalam tempo 3 detik.

Lega. Semringah. Beberapa petinggi Airbus dan ATR berkisah, ini momen yang jarang. “Tanpa acara Lion kita tak punya peluang masuk ke istana ini. Apalagi berjumpa dengan presiden dan foto bersama,” kata Guillume.

Biasanya penandatangan pembelian pesawat dilakukan di pabrik Airbus, Toulouse, bagian barat daya Prancis. Penandatangan di istana hanya untuk pembelian pesawat militer atau sipil dari pemerintah. Presiden Prancis menjamu presiden dari negara pembeli di Istana Elysee.

Lion Air menghilangkan "tabu" itu. Menjadi maskapai swasta berbiaya murah pertama yang penandatanganannya dilakukan di Istana Elysee.

Para petinggi Airbus juga tidak menyangka acara dilakukan di istana. Mereka menyiapkan acara di pabrik di Toulouse. Ternyata, Presiden Hollande sendiri yang meminta acara dilaksanakan di Istana Elysee.

Hari itu Hollande tak seperti presiden negara kuat nomor empat di dunia. Dia bak seorang eksekutif perusahaan papan atas. Setelah sesi foto informal, Hollande bercengkerama dengan semua undangan.

Makan dan minum, dialog akrab. Tanpa pengawalan. Seperti tidak ada acara yang diburu. Sama sekali tak ada kesan tergesa-gesa atau dibuat-dibuat seperti umumnya pejabat di Indonesia.

Lion Air mendapat perlakuan istimewa. Melayani di Istana Elysee, bagi presiden sudah standar. Kepada siapapun. Ada keramahan, juga ada batasan. Belum lama berselang, Presiden Tiongkok dan rombongan diterima di ruang utama Istana Elysee. Hangat, bersahabat, dan berwibawa. Tapi hanya 30 menit, rombongan dibatasi 20 orang.

Tidak begitu untuk Lion Air. Tiba pukul 10.30, Hollande berpamitan kepada Rusdi, direksi Lion dan eksekutif Airbus hampir pukul 13.00. Istana juga memberi kelonggaran, Lion boleh membawa rombongan hingga 50 orang.

Setelah itu, hampir satu jam rombongan Lion dan Airbus diberi keleluasaan bercengkerama di ruang utama. Foto-foto, makan minum dan saling tukar informasi dan berbagi cerita.

Pertemuan diakhiri lantaran Rusdi dan Fabrice harus tampil pada konferensi pers di Toulouse, pukul 16.00. Dari Istana Elysee, kami langsung ke terminal khusus Bandara Internasional Charles de Gaulle Paris. Di sana sudah siap Privat Jet A319. Satu jam pesawat mewah dan nyaman itu mengudara, lalu mendarat mulus di Toulouse.

sumber :
http://www.kaltimpost.co.id/berita/detail/15234/serba-istimewa-karena-lion-air.html
Tags:,

About Us - Kopas Brothers

lionair-agen.blogspot.com bukan merupakan situs resmi Lion Air, Blog ini merupakan Portal Informasi dan Berita terbaru! tentang Lion Air kami mengupdate setiap hari dan secara teratur setiap informasi terbaru dari maskapai penerbangan ini agar pengunjung blog ini dapat mengikuti perkembangan Lion Air.

Catatan! Semua informasi, gambar, video, dan berita yang ditampilkan di blog ini adalah milik masing-masing pemilik. Kami tidak memegang hak cipta!! semua artikel ini telah dikumpulkan dari berbagai sumber publik termasuk website yang berbeda, mengingat sumber-sumber tersebut berada dalam domain publik. [ Salam - Kopas Brothers ].
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...