Insiden Beruntun, DSKU Sebaiknya Grounded Pesawat dan Kru Lion Air Seminggu

Insiden Beruntun, DSKU Sebaiknya Grounded Pesawat dan Kru Lion Air Seminggu - Jakarta - Baru saja tergelincir di Pekanbaru, kini pesawat Lion Air sudah menyenggol pesawat lainnya yang juga milik Lion Air. Direktur Sertifikasi dan Kelaikan Udara (DSKU) Dephub Yurlis Hasibuan pun diminta meng-grounded seluruh pesawat dan kru Lion Air selama seminggu.

"Ini sudah berturut-turut gini sebaiknya di-grounded semuanya, diperiksa semua termasuk sertifikasi pilot-pilotnya. Memang ekstrim, tapi ini demi kebaikan manajemen Lion Air sendiri juga keselamatan penumpang," kata pengamat transportasi Agus Pambagio kepada detikcom, Kamis (18/2/2011).

Agus mengaku tidak habis pikir dengan diperbolehkannya pesawat Lion Air yang baru saja mengalami insiden di Pekanbaru sudah dirilis alias diperbolehkan terbang. Padahal, pemeriksaan suatu insiden harusnya tidak cukup satu atau dua hari.

"KNKT memangnya ngecek panci bocor, kalau ada guncangan keras mestinya dicek satu per satu, masa satu dua hari sudah boleh terbang lagi. Bahaya banget itu," kata Agus.

Agus kembali tidak habis pikir saat mengetahui pesawat yang menyenggol pesawat lainnya itu tetap diterbangkan ke Padang, sesuai rencana. "Kok bisa langsung terbang, itu kan harusnya dicek dulu kelaikan udaranya. Bahaya itu kalau nggak dicek, pesawat itu kan harus presisi sekali, nggak bisa kayak naik bajaj," katanya.

Pesawat Lion Air berjenis Boeing 737-900 ER dengan nomor registrasi PK-LHH menyenggol pesawat yang juga milik Lion Air pukul 11.40 WIB. Pesawat yang disenggol robek.

Pesawat dengan nomor penerbangan JT 358 dengan tujuan Padang itu menyenggol pesawat Lion Air JT 796 bernomor registrasi PK LFF bertujuan Ujung Pandang (Makassar). Pesawat JT 358 adalah pesawat yang dua hari lalu mengalami kecelakaan di bandara Pekanbaru.

Kapuskom Publik Kemenhub, Bambang S Ervan, menyatakan, pesawat itu sudah diizinkan terbang lagi setelah melewati pemeriksaan oleh KNKT oleh DSKU maupun Kemenhub.

Ketua Subkomite Udara KNKT Masruri mengatakan, tidak ada kerusakan signifikan pada pesawat Lion Air yang tergelincir di Pekanbaru pada 15 Februari. "Yang pertama (pesawat yang mengalami insiden pada 14 Februari 2011) ada kerusakan ban depan tapi tidak signifikan, sedangkan yang kedua tidak terlihat adanya kerusakan," katanya.