Lion Air Kebablasan di Sepinggan - Balikpapan - Pesawat Lion Air Boeing 737-900 ER nomor penerbangan JT 673 dari Tarakan, Minggu (23/10) pagi pukul 07.25 mengalami over run atau mendarat melebihi panjang landasan (runway) di Bandara Sepinggan Balikpapan.
Hembusan angin kencang sekitar 6 knot ditambah dengan hujan ringan pagi itu, membuat pesawat yang ditumpangi 198 penumpang dan 7 awak tersebut masuk sekitar 15 meter di area Runway End Safety Area Runway (RESA RW) 07.
Dua roda utama bagian belakang pesawat dengan nomor lambung PK-LHO itu amblas di aspal lunak RESA sedalam 40 cm. Tidak ada korban dalam insiden ini, bahkan penumpang tidak sadar terjadi insiden. Namun insiden ini mengakibatkan 35 penerbangan di Sepinggan ditunda mulai pukul 07.25 sampai 15.30.
Seorang penumpang, Husin Djau asal Tarakan, mengaku selama proses mendarat seluruh penumpang dan awak tidak merasa ada yang aneh.
Bahkan penumpang baru tahu ada insiden setelah mobil ambulans dan pemadam kebakaran ada di sisi pesawat ketika mereka turun. Namun Husin mengaku pesawat yang dipiloti oleh M Sujud ini sempat direm sekitar tiga kali.
“Kami tidak merasakan ada guncangan saat landing, bahkan tidak ada tahu kalau pesawat keluar landasan. Jadi kondisi penumpang biasa-biasa saja, tidak ada yang histeris atau syok,” kata Husin Djau yang mengaku bertujuan akhir di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta tersebut ketika ditemui di Ruang Tunggu Terminal B.
Manager Operasi Angkasa Pura I Sepinggan, Kasiadi, mengatakan dugaan sementara insiden ini adalah kencangnya dorongan angin dari belakang dan runway yang licin.
“Ini baru perkiraan, bukan kesimpulan pesawat tergelincir,” ucapnya.
Chief Station Handling Lion Air Bandara Sepinggan, Rachmansyah, membenarkan informasi tersebut. Informasi yang ia peroleh, saat itu kecepatang angin 20-30 knot. ”Normalnya di bawah 10 knot,” tukas Rachman.
Saat itu juga Lion mempersiapkan pesawat pengganti dari Jakarta. Tapi apa daya aktivitas bandara sepenuhnya dihentikan.
Pelaksana Tugas Sementara (Pts) GM Angkasa Pura I Sepinggan, Tulus Pujiono, mengatakan kecepatan angin saat insiden ini 6 knot 0.80 derajat dan cuaca hujan ringan.
Soal terjebaknya roda di aspal area RESA, kata Tulus, memang demikian tujuan aspal di RESA didesain lunak, agar pesawat tidak makin ”bablas” ke rumput. Enam tahun lalu juga pernah ada kejadian serupa di Sepinggan. Ketika itu pesawat Garuda overrun 90 meter dan Batavia 45 meter.
Panjang landasan pacu Sepinggan 2.500 meter. Sedangkan RESA sepanjang 90 meter dengan lebar 45 meter. Bandara ini setiap harinya melayani 60 penerbangan datang-pergi.
Aktivitas penerbangan dimulai kembali pada pukul 15.30 dimulai ketika pesawat Airfast TJC-0CC Balikpapan-Sangatta lepas landas. Kemudian menyusul pesawat Garuda tujuan Jogjakarta dan Air Asia ke Kuala Lumpur.Pesawat kargo Trigana Air dari Singapura menjadi pesawat pertama yang mendarat pada pukul 15.37.
Disusul pesawat Air Asia dari Kualumpur mendarat pada 15.40 yang seharusnya tiba di sepinggan 12.50.Sementara Garuda Indonesia GA 665 menjadi pesawat besar yang take off menuju Jakarta pada pukul 16.40 Meski sudah kembali aktif, namun panjang landasan yang bisa dipakai hanya 2.250 meter.
Lion Air yang overrun itu belum berhasil dievakuasi sampai kemarin sore. Besawat dengan bobot 78 ton ini tetap bergeming dari posisinya.
“Alat yang kita pakai tidak mampu menggerakan pesawat. Pesawat besar harus dievakuasi dengan salvage air lift (sejenis dongrak, Red.) dari Jakarta,” ujar Indrata, Manager on Duty Sepinggan. [mor]
sumber :
http://sindikasi.inilah.com/read/detail/1788422/lion-air-kebablasan-di-sepinggan