Calon penumpang Lion Air ngamuk

Calon penumpang Lion Air ngamuk - MEDAN - Calon penumpang Lion Air bersama saudaranya menggamuk di bandara Polonia Medan, tadi malam. Akibat kaca konter tiket Lion Air di bandara pecah.

Keterangan diperoleh di bandara maupun di Pos Polisi Polsekta Medan di Bandara Polonia, korban warga Jakarta tidak mau disebut identitas menyebutkan, pihaknya ke Medan dalam suasana Natal dan Tahun Baru di Prapat, Samosir.

Sekaligus melakukan ziarah, sementara seorang keluarganya di Binjai, Kabupaten Langkat sebulan sudah membeli 19 tiket melalui pria A dan tertera di tiket elektronik Lion Air dibagian atas tertulis In’s Tour & Travel di Jln. Soekarno Hatta, Km 19,5 No.262, Binjai Timur. Tiket itu tertera pemberangkatan Senin pukul 21:00 dan lengkap print outnya.

Sebelum berangkat, korban telah menghubungi A dan selanjutnya A menyuruhnya bertemu di Bandara Polonia. Setiba di Bandara, korban tidak ketemu dengan A bersama saudaranya dengan agen tiket di Bandara Polonia.

Setelah dicek melalui komputer, nama-nama pemilik tiket terlihat dan mungkin A belum menyetor harga tiket kepada airline. Seorang disana masalah tiket di bandara mengatakan, tiket ini time limit dan disebut lagi tiket ini, palsu.

Mendengar perkataan itu, korban sempat menghubungi A berulangkali melalui handphone dan ternyata HP yang bersangkutan tidak diangkat. Karena dikatakan, tiket ini palsu dan korban minta kepada agen tiket di Bandara Polonia membuat surat pernyataan di kertas lengkap materai menyatakan tiket ini palsu.

Merasa kena tipu pihak saudara yang mengamuk tanpa disengaja mengamuk dan membuka kaca agen tiket hingga pecah. Satpam yang bertugas di Bandara Polonia turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) mengamankan agar jangan terulangkali dan bersama korban menuju ke Pos Polisi Polsekta Medan Baru di lokasi Bandara Polonia.

Kehadiran korban bersama saudara dan pihak satpam bandara maupun Lion Air langsung disambut baik Ka Pos Polisi Polsekta Medan Baru di Bandara Polonia Aiptu Saut Sihombing.

Korban terus memperlihatkan 19 lembar tiket elektonik Lion Air dan prin aoutnya. “Dimana yang dikatakan tiket ini palsu dan pihak Lion Air karena menyebutkan tiket ini palsu harus membuat surat buktinya,” ungkap korban dengan nada tinggi.

Menurutnya, korban membeli tiket itu sebulan lalu dengan harga Rp633 ribu dan bayi Rp483 ribu. “Karena harga tiket pesawat harga melambung sampai Rp1 juta lebih, diduga tiket yang kami pesan dilegoh atau dijual kepada orang lain,” ujar korban yang dijuluki dengan panggilan Opung.

Dia menambahkan, apabila masalah ini tidak ada jalan dari pihak Lion Air maka masalah ini diteruskan melalui jalur hukum (Polisi). Sementara itu Yuli Aspita Distrik Manajer (DM) Lion Air Medan ketika dikonfirmasi meminta waktu.